"Ah! Ternyata disana ada si Mew yang tadi malam 'bermain' denganku. Mengapa ia tertidur di bawah tempat tidur? Fufufu, boleh juga nih main lagi. Tapi nanti sajalah." Kemudian, ia melanjutkan tujuan awalnya [[mengambil sikat gigi|sikat gigi]].
Perjalanan si Pelir
Baru sekitar 4 langkah, Pelir tersandung [[sesuatu|melihat]]. "Hmm, apa ini? Rasanya dari tempatku tersandung sayup-sayup terdengar ada yang memanggil namaku", Pelir berpikir. Kemudian, ia melanjutkan tujuan awalnya [[mengambil sikat gigi|sikat gigi]].
Pelir terbangun di pagi hari dengan diiringi kicauan burung. Tak pelak lagi, burungnya berdiri bagai pagi yang sudah-sudah. Sinar matahari menyeruak ke dalam gubuknya yang pengap, memaksa mata untuk tak lagi tertutup. "Haduuuh, baru juga pukul berapa. Kenapa sudah sangat panas". Sedetik kemudian, Pelir tersadar bahwa tubuhnya masih tertutup selimut. Terang saja ia merasa sangat kepanasan. Menguap dan menggeliat, Pelir menyingkap selimutnya, untuk kemudian bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi. Ingat, ia tidak memakai celana! [[melihat|Burung]] [[menghiraukan penampilan|berjalan]].
Pelir menyikat giginya sendiri dan merasa segar. Ia tidak lagi kalah prima dengan burungnya sendiri. Saatnya berangkat!
Melihat burung yang tegak berdiri, Pelir teringat tujuan hidupnya. Pagi ini juga, ia akan berpetualang menjelajah gua. Sebelumnya, ia harus bersiap-siap! Pelir berjalan menuju kamar mandi yang berjarak hanya sekitar 4 meter dari tempat tidurnya. Baru sekitar 4 langkah, Pelir tersandung [[sesuatu|melihat]]. "Hmm, apa ini? Rasanya dari tempatku tersandung sayup-sayup terdengar ada yang memanggil namaku", Pelir berpikir. Kemudian, ia melanjutkan tujuan awalnya [[mengambil sikat gigi|sikat gigi]].
Joko Tingkir